RedaksiWalennae.com
Peran perempuan dalam politik nasional kembali menguat dari daerah. Anggota DPRD Kabupaten Soppeng dari Partai Gerindra, Andi Nelli, S.Pd, tampil sebagai figur kunci dalam penguatan politik kesetaraan gender melalui perannya sebagai Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Soppeng, Sekretaris Kaukus Perempuan Parlemen (KKP) DPRD Soppeng, serta Ketua FIRA (Perempuan Indonesia Raya) Kabupaten Soppeng.
Kiprah Andi Nelli merefleksikan implementasi Asta Cita, agenda strategis nasional yang menempatkan pembangunan sumber daya manusia, keadilan sosial, dan partisipasi setara perempuan sebagai fondasi pembangunan Indonesia ke depan. Di tingkat daerah, Asta Cita diterjemahkan melalui penguatan peran legislator perempuan dalam fungsi legislasi, penganggaran, dan pengawasan kebijakan publik.
Kabupaten Soppeng memiliki legitimasi historis yang kuat dalam isu kesetaraan gender. Sejak masa kerajaan, wilayah ini dikenal menempatkan perempuan dan laki-laki secara setara dalam struktur sosial dan pemerintahan. Sejarah mencatat hadirnya pemimpin perempuan seperti Siti Zaenab, yang pernah menjabat sebagai Datu Soppeng, serta sejumlah tokoh perempuan lokal lainnya yang memegang peran strategis dalam kepemimpinan dan pengambilan keputusan politik. Tradisi tersebut menjadikan kesetaraan gender bukan konsep impor, melainkan bagian dari jati diri lokal yang berakar kuat.
Dalam kerangka tersebut, Kaukus Perempuan Parlemen (KKP) DPRD Soppeng berperan sebagai instrumen politik lintas fraksi untuk memastikan kebijakan daerah yang responsif gender dan berkeadilan sosial. Fokus utama KKP mencakup isu pendidikan, kesehatan ibu dan anak, perlindungan perempuan dari kekerasan, serta pemberdayaan ekonomi keluarga. Sementara itu, FIRA Gerindra berfungsi sebagai ruang konsolidasi kader perempuan partai dalam memperkuat kepemimpinan politik perempuan yang berorientasi pada kepentingan rakyat.
Menurut Andi Nelli, penguatan peran perempuan dalam politik bukan sekadar tuntutan demokrasi modern, melainkan amanat sejarah dan nilai kebangsaan.
“Asta Cita dan sejarah Soppeng sama-sama menegaskan bahwa keadilan sosial hanya bisa diwujudkan jika perempuan dan laki-laki memiliki ruang yang setara dalam pengambilan keputusan,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa Fraksi Gerindra DPRD Soppeng akan terus mengawal kebijakan daerah yang sejalan dengan Asta Cita dan nilai kesetaraan gender, dengan menjadikan perempuan sebagai aktor utama pembangunan, bukan sekadar simbol representasi politik.
Dari Soppeng, penguatan politik perempuan berbasis sejarah dan agenda nasional ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi arah pembangunan demokrasi Indonesia yang lebih inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Penulis: RedaksiWalennae.com
0 Komentar