Walennae.com
Menjelang pelaksanaan forum diskusi “Refleksi Pendidikan Soppeng 2025: Menakar Capaian, Merancang Masa Depan Pendidikan Soppeng 2026” yang akan digelar di Forum D’Kayangan, sejumlah pemateri, moderator, dan stakeholder pendidikan di Kabupaten Soppeng terlebih dahulu menggelar pertemuan silaturahmi dalam suasana santai.
Pertemuan tersebut berlangsung saat makan siang bersama di Rumah Makan Cabe Andalan Malaka, Selasa, 30 Desember 2025, sebagai bagian dari silaturahmi sekaligus diskusi ringan sebelum bertolak ke lokasi forum diskusi yang dijadwalkan berlangsung pada pukul 14.00 WITA.
Hadir di lokasi tersebut Prof. Dr. Hasnawi, Ketua PGRI Kabupaten Soppeng sekaligus akademisi Universitas Negeri Makassar (UNM), serta Dr. Nurmal Idrus, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Soppeng dan Direktur Pascasarjana Universitas Lamappapoleonro (Univol). Keduanya dijadwalkan menjadi pemateri utama dalam forum diskusi refleksi pendidikan tersebut.
Turut hadir Aswan, S.Pd, Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SD Sanrangeng Cangadi yang juga alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), yang akan bertindak sebagai moderator diskusi.
Selain unsur akademisi dan praktisi pendidikan, pertemuan informal ini juga dihadiri oleh berbagai stakeholder lintas sektor, di antaranya Musdar Asman, Direktur Perseroda, Andi Akbar, penggiat sosial pendidikan dan alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), serta unsur pers dan wartawan lokal, bersama LSM penggiat pendidikan di Kabupaten Soppeng.
Dalam suasana kebersamaan tersebut, para peserta terlibat diskusi ringan seputar kondisi aktual pendidikan di Soppeng, capaian yang telah diraih sepanjang tahun 2025, serta harapan dan tantangan pendidikan daerah ke depan.
Diskusi santai ini menjadi pengantar sebelum forum resmi dilaksanakan, sekaligus mencerminkan semangat kolaborasi lintas sektor dalam menata arah pendidikan Kabupaten Soppeng menuju tahun 2026.
Forum diskusi Refleksi Pendidikan Soppeng 2025 sendiri dijadwalkan berlangsung di Forum D’Kayangan dan akan menjadi ruang dialog kritis antara akademisi, praktisi pendidikan, pemangku kebijakan, serta unsur masyarakat sipil dan pers.
Penulis: Redaksi
0 Komentar